Medicaboo Mudahkan Pesan Ruang Rawat Inap di Rumah Sakit Lewat Aplikasi


1COMMENT
Medicaboo | Featured

FounderFarly Nur Dewantara, Drg. Suci Nuralitha, M.kes., Dr. Amru Sofian SpOG (K). Onk. MWALS, Atikah Chairunissa
Industri: Kesehatan 
Status pendanaanBootstraping

button ulasan startup

Pernahkah kamu membayangkan, bagaimana jadinya jika kamu atau kerabat kamu sedang sakit keras, namun kesulitan menemukan ruang rawat inap atau bahkan untuk sekadar berkonsultasi dengan dokter? Padahal, kamu atau kerabat kamu mungkin membutuhkan pertolongan sesegera mungkin.
Kejadian tersebut pernah dialami oleh adik ipar Farly Nur Dewantara. Berawal dari pengalaman pribadi kerabatnya tersebut, Fadly bersama sang mertua kemudian mendapatkan ide untuk menciptakan sebuah platform yang dapat membantu orang untuk mencari dokter dan memesan ruang rawat inap di rumah sakit dengan mudah.

Cari dokter hingga pesan ruang rawat inap

Medicaboo | Screenshot - App
Belajar dari pengalaman pribadi yang dialami keluarga terdekat, Drg. Suci Nuralitha, M.kes., Dr. Amru Sofian SpOG (K). Onk. MWALS, Atikah Chairunissa, dan Farly Nur Dewantara kemudian mendirikan Medicaboo pada akhir 2016.
Medicaboo adalah sebuah platform yang memiliki direktori rumah sakit dan dokter, serta memungkinkan kamu untuk melakukan pemesanan konsultasi dengan dokter dan ruang rawat inap di rumah sakit.
Startup ini sudah menjalin kerja sama dengan lebih dari 130 rumah sakit dan klinik serta lebih dari empat ratus dokter di Pekanbaru. Jumlah tersebut adalah gabungan dari rumah sakit, klinik, juga dokter yang ada di direktori dan yang menerima pemesanan online.
Untuk pemesanan online ruang rawat inap, sudah ada 73 rumah sakit yang tersedia. Sementara itu, untuk pemesanan konsultasi dengan dokter secara online, sudah ada 162 dokter di dalam daftar.
Kamu bisa mengakses platform ini melalui situs resmi dan aplikasi Android Medicaboo.

Founder dengan pengalaman puluhan tahun di bidang kesehatan

Founder & Co-founder Medicaboo beserta tim Medicaboo
Founder & Co-founder Medicaboo beserta tim Medicaboo
Adalah Drg. Suci Nuralitha, M.kes., mertua Farly yang menggagas ide berdirinya Medicaboo. Beliau memiliki pengalaman lebih dari 29 tahun di bidang kesehatan dan kini tengah menyelesaikan program studi untuk mendapatkan gelar PhD bidang genetika molekuler di Utrecht, Belanda. Selain sebagai founder, Drg. Suci kini memegang posisi sebagai CEO Medicaboo.
Co-founder lainnya adalah Dr. Amru Sofian SpOG (K). Onk. MWALS sebagai Advisor, Atikah Chairunissa sebagai COO yang juga membantu desain untuk Medicaboo, dan Farly Nur Dewantara sebagai CTO.
Atikah sebelumnya pernah berkolaborasi desain dengan perusahaan asal Prancis, Maison Kitsune, dalam album kompilasi ulang tahun ke 16 mereka. Sementara itu, Farly yang sebelumnya pernah bekerja untuk sebuah startup asal Singapura di Jakarta, memiliki pengalaman cukup senior sebagai developer aplikasi web dan mobile.

Memulai langkah dari Pekanbaru

Medicaboo | Screenshot - Direktori
Medicaboo pertama kali beroperasi di Pekanbaru, Riau. Selain karena para founder dan co-founder berasal dari kota tersebut, alasan lainnya adalah, “saya ingin menumbuhkan ekosistem startup di kota tercinta, Pekanbaru,” ujar Farly.
Walaupun mendapatkan sambutan yang cukup baik dari dokter dan instansi kesehatan di Pekanbaru, sejumlah tantangan juga dihadapi Medicaboo saat pertama kali diperkenalkan, di antaranya adalah edukasi pasar.
“Medicaboo turun ke pasar terlalu cepat, di mana banyak sekali user yang belum terbiasa menggunakan aplikasi dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga, tidak sedikit user yang kami bantu untuk melakukan janji pertemuan dengan dokter menggunakan media telepon langsung ketimbang aplikasi,” cerita Farly.

Incar keuntungan dari ruang rawat inap

Medicaboo | Screenshot - web
Dari sisi pasien, mereka tidak dikenakan biaya untuk menggunakan Medicaboo. Oleh karena itu, Medicaboo mendapatkan keuntungan dari dokter dan instansi kesehatan yang bermitra dengan mereka.
Medicaboo mendapatkan keuntungan dari komisi untuk setiap ruang rawat inap yang dipesan oleh pasien. Selain itu juga dari biaya langganan bulanan klinik atau rumah sakit yang menggunakan fitur pemesanan konsultasi dokter atau Doctor Appointment.  
Sedangkan untuk masuk ke direktori dokter dan rumah sakit, Medicaboo tidak mengenakan biaya apapun.

Rencana ekspansi ke Jakarta

Medicaboo | Screenshot - Home
Setelah memiliki cukup banyak peminat di Pekanbaru, Medicaboo akan segera berekspansi ke Jakarta. Kini mereka tengah dalam tahap mempelajari perilaku pasar dan mencoba masuk ke instansi kesehatan.
“Saat ini, kami baru mau memulai menyebar ke klinik dan rumah sakit untuk sosialisasi dan menawarkan Medicaboo,” kata Farly.
“Kami memilih untuk ekspansi ke Jakarta, sederhananya karena user. Tingkat penetrasi internet yang tinggi oleh masyarakat Jakarta, dan kompleksitas permasalahan yang ada di Jakarta,” tambahnya.
Farly juga menyatakan, sejauh ini mereka belum memiliki rencana untuk berekspansi ke kota lain. Tapi, akan fokus di Pekabaru dan Jakarta terlebih dahulu.

Beberapa pesaing serupa Medicaboo adalah PractoHalodoc, dan Medika App. Namun, dibandingkan dengan kompetitor lainnya, fitur Inpatient Room Book atau pemesanan kamar rawat inap di rumah sakit, hanya dimiliki oleh Medicaboo.
Untuk bersaing di Jakarta, fitur tersebut sepertinya bisa diandalkan Medicaboo untuk menjadi keunggulan tersendiri.
App Info
Review Star Android YellowReview Star Android YellowReview Star Android YellowReview Star Android YellowReview Star Android Yellow
Medicaboo: Aplikasi Kesehatan
Medicaboo -  Jun 13, 2017
Genre:  Medical
Size:  N/A
Installs:   500 - 1,000
Gratis
(Diedit oleh Septa Mellina; Sumber gambar: StockSnap)

ABOUT PRAHARIEZKA ARFIENDA

Love to hear and write about startup, life, and combination of those two. Movie geek and sweeties hunter after work. Reach me at arfie@techinasia.com

Komentar

Populer

Alasan Travis Kalanick Mundur Sementara dari Jabatan CEO Uber

CEO GO-JEK Ceritakan Rencana Besar untuk GO-PAY dan Caranya Memilih Investor

FlySpaces, “AirBnB” untuk Co-working Space Kini Hadir di Indonesia

Kumpulan YouTuber Wanita di Indonesia Paling Populer

Menkominfo Gandeng Twitter untuk Basmi Hoaks dan Pengguna Media Sosial yang Usil

120 Juta Warga Indonesia Adalah Unbanked, Bagaimana E-money Bisa Menjangkaunya?